Banten RB
Terkait adanya akses
Jalan Raya KOPO – CIKANDE yang panjangnya 13 Km
yang kondisinya sangat memprihatinkan membuat perputaran ekonomi,serta funamental
dimasyarakat berjalan lamban,akses Jalan
yang seharusnya layak untuk di lalui kendaraan dengan nyaman,namun sudah
bertahun –tahun lamanya akses jalan tersebut
seakan tidak pernah tersentuh oleh pihak
pemerintah,berbagai teriakan maupun keluhan para pengguna akses jalan serasa sudah capek sampai- sampai sumpah serapah
terlontar dari perkataannya ,seakan pihak yang berwenang tuli atas keadaan
tersebut,haruskah masyarakat rame-rame mandatangi kantor pemerintah untuk
mengemis,dan mengiba,ataukah masyarakat mengumpulkan dana swadaya atau uang
pembayaran pajak untuk pembelian kantong mayat untuk korban jatuh kecelakaan
ungkapan salah satu warga engan penuh kesal,
Dalam pantauan
wartawan ini dilapangan sampai berita ini diturunkan ungkapan masyarakat
sekitar belum pernah merasakan jalan yang dapat dibanggakan,adanya akses jalan
yang buruk tersebut masyarakat Kopo setiap harinya mendengar jeritan minta tolong
karena banyak pengguna jalan terjerembat dalam lobang yang cukup dalam kurang
lebih 50 smpai 100 Cm ada aja yang terjatuh berujung dengan kematian,tentu
adanya hal tersebut masyarakat kopo ingin sekali para Wakil rakyat terpilih
oleh masyarakat Kopo peduli atas
aspirasi untuk membangun akses jalan layak agar di kemudian hari tidak ada
hal-hal yang tidak diinginkan.
Sangatlah wajar,
puluhan masyarakat Kecamatan KOPO beserta LSM Banten Corroption Watch mengadakan
aksi Demo damai serta memblokir sementara akses jalan
tersebut serta mempertanyakan sejauh mana kinerja dari pihak Kecamatan maupun
dinas Binamarga kab.serang ,serta Bupati untuk menyikapi pokok permasalahan
tersebut.
Serasa sangat miris
melihatnya, padahal akses jalan tersebut setiap hari para wakil rakyat terpilih
sering lewat jalan tersebut,seolah-olah mereka tutup mata dan telinga seakan
tidak peduli dengan keadaan tersebut,padahal mereka dipilih untuk mewakili
aspirasi masyarakat.kemana saja selama ini,padahal untuk biaya mereka reses
hasil ari uang rakyat.
Bertahun-tahun lamanya
jalan yang di harapkan ,namun masyarakat Kopo bagai sebuah mimpi padahal
selama ini mereka membayar pajak ,untuk berlangsungnya pembangunan
diwilayahnya,namun keadaan untuk pembangunan jalan saja tidak diperhatikan
tentu masyarakat sangat beralasan
memboikot pembayaran pajak kata
salah satu masyarat yang ikut orasi.
Tuntutan serta
aspirasi masyarakat Kopo dan LSM Banten Corrouption Watch,Dowi Ismanto selaku
ketua umum turun langsung kelapangan, merlihat keadaan,terlihat geram atas
keadaan tersebut.
Lebih lanjut Dowi
Ismanto meminta :
1. Pemerintah
Kabupaten SERANG melalui DINAS Bina marga dan pekerjaan umum ( pu )Kabupaten
Serang Agar :
a. Melaksanajkan
pembangunan Jalan Cikande Kopo sejauh 13 Km,jalan yang rusak parah.9 Km
b. Melaksanakan
pembangunan jalan nangela-kopo sepanjang 2 Km
2. Poin
A&Bpembanguanya gar dilaksanakan dari APBD Tahun 2014
Kemudian LSM Banten
Corouption watch Provinsi Banten dan masyarakat Kopo MENOLAK dengan tegas
rencana pembangunan jalan simpang tiga kopo s/d kp sebe yang sudah dianggarkan
dari APBD Kab.Serang Tahun 2014,perlu dikaji kembali karena yang dibutuhkan 9
Km namun kebijakan pihak terkait hanya 1 Km,padahal puluhan tahun akses jalan
tersebut belum mendapatkan perhatian yang layak,tentu sangatlah wajar
masyarakat Kopo di himbau untuk memboikot pembayaran pajak bumi dan bangunan (
PBB )
Ancaman yang di
lontarkan oleh Masyarakat Kopo dan LSM Banten Corruption Watc,tentunya pihak
yang terkait perlu mengaca diri karena dianggap tidak mampu melaksanakan atas
aspirasi rakyat,tentu menjadi paradikma buruk atas kinerjanya pantas dan patut
dipertanyakan,adanya hal ungkapan tersebut kiranya Dinas Binamarga Kab.Serang
Serang serta Bupati Kab.Serang dianggap tidak mampu lebih baik mundur dari
jabatanya. (Sukirno)